Gelar FGD Revisi Visi Misi, Dekan FDK UIN Alauddin Harap Seluruh Prodi Raih Akreditasi Unggul

  • 20 Mei 2024
  • 11:20 WITA
  • Administrator
  • Berita

Jurnalistik Online - Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Alauddin Makassar menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Revisi Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS), Senin (20/05/2024). Kegiatan yang berlangsung di Remcy Hotel Makassar itu menghadirkan pakar kurikulum asal UNM, Dr. Arnidah.


Kegiatan yang dibuka langsung oleh Dekan FDK UIN Alauddin, Prof. Rasyid Masri itu mengusung tema ‘Penguatan Visi dan Misi melalui Inovasi dan Kolaborasi menuju Fakultas Dakwah Dan Komunikasi unggul’ dan diikuti delapan program studi.


Rasyid menyebut, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari perubahan VMTS Universitas belum lama ini. Guru besar bidang sosiologi itu menegaskan, penyesuaian harus dilakukan untuk menyelaraskan visi dan misi dengan perkembangan teknologi.


“Jadi sebetulnya, ini bagian dari tindak lanjut pembahasan Visi Misi Universitas. Hari ini, kita diskusikan, kita selaraskan dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi,” kata Rasyid dalam sambutannya.


Mantan Kepala Puslitpen UIN Alauddin itu lantas berharap, dengan revisi VMTS fakultas ini bisa membawa seluruh program studi meraih akreditasi yang memuaskan.


“Yang paling kita harapkan ini, KPI. Sekarang akreditasinya A, tinggalkita poles di ISK, mudah-mudahan bisa unggul. Juga kita tentu berharap ini Prodi Manajemen Dakwah,” harapnya.


Ia menyebut, sejuah ini beberapa program studi di FDK tengah melakukan reakreditasi dan konversi akreditasi.


Pakar Kurikulum UNM yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini, Dr. Arnidah menjelaskan, Visi Misi fakultas dan prodi harus punya kesesuaian dengan Visi dan Misi Universitas. 


“Jadi kesesuaian itu penting untuk diperhatikan, karena ini yang menjadi salah satu penilaian tim asesor. Kenapa demikian ? karena, ini berkaitan dengan indikator. Visi misi ini kan jadi acuan dalam membuat kebijakan,” jelas Arnidah.


Dari visi misi itulah kata Arniddah, penjabaran kurikulum bisa dilakukan dengan lebih detail dan menjurus. Ia menyarankan, tiap prodi sebaiknya memberikan penciri khusus dalam kurikulumnya.


“Penciri itu bisa didasarkan dari visi misi PT dan UPPS, Potensi daerah seperti budaya, norma dan agama masyarakat. Disisi lain, juga termasuk kesepakatan asosiasi, masukan alumni dan pemakai lulusan,” tambah Arnidah.


Revisi VMTS FDK ini tidak hanya melibatkan tim revisi saja, tapi juga melibatkan unsur pihak internal dan eksternal Fakultas seperti Unsur Dosen, Tenaga Kependidikan, Mahasiswa, Alumni serta Mitra dari masing-masing program studi.


Dari FGD ini, akan dihasilkan Draft VMTS yang selanjutnya akan diajukan ke pimpinan dan ditetapkan sesuai dengan prosedur yang ada.