JURNALISTIK - Sejarah baru tercipta di Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
dengan meraih gelar guru besar pertamanya.
Dia adalah Prof Dr Nur Hidayah S Kep Ns M Kes, seorang
dosen berprestasi, berhasil mencatatkan namanya dalam catatan prestisius
sebagai dosen pertama yang meraih gelar guru besar di FKIK.
Mantan Wakil Dekan Bidang Akademik FKIK ini diganjar Guru
Besar atau Professor dalam bidang Ilmu Manajemen Keperawatan pada Prodi Ilmu
Keperawatan.
Perempuan kelahiran Ujung Pandang itu meraih gelar akademik
tertinggi di usia 42 tahun.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya
pribadi, tetapi juga memberikan sumbangsih nyata dalam menjawab isu-isu terkini
di tingkat nasional dan internasional.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur kepada Allah SWT
yang telah memberikan nikmat luar biasa. Sampai pada titik ini penantian
panjang, berakhir dengan sangat indah. Semoga capaian ini menjadi berkah bisa
bermanfaat serta membawa kebaikan untuk sesama," kata Prof Yaya.
Dia mengungkapkan, Surat Keputusan ditetapkannya sebagai
Guru Besar dalam bidang Ilmu Manajemen Keperawatan didapatkaan bersamaan dengan
menunaikan ibadah haji.
"Allah memberikan saya waktu dan kesempatan menunaikan
ibadah haji sebagai penyempurna rukun Islam kelima dan pada saat bersamaan
mendapatkan guru besar tertanggal 1 juni 2023 sesaat sebelum meninggalkan Kota
Mekkah saat akan tawaf," ucapnya.
Lebih lanjut, Prof Dr Nur Hidayah menjelaskan kedepan
tentang project-nya yang berfokus pada membangun jaringan baik secara nasional
maupun internasional dalam rangka menghadapi tantangan masyarakat global.
"Project saya saat ini adalah membangun jaringan baik
secara nasional dan internasional, khususnya dalam menjawab isu isu terkini,
seperti masalah sosial yang membutuhkan peran dan kontribusi nyata,"
bebernya.
Project tersebut, kata Dia bertujuan untuk menghadirkan
peran dan kontribusi nyata bagi kehidupan sosial masyarakat, terutama dalam
bidang kesehatan dan keperawatan.
Selain itu, salah satu hal yang menjadi fokus utama
project Prof Dr Nur Hidayah adalah pengembangan ilmu keperawatan melalui
riset multidisipliner dan interdisipliner.
Ia percaya bahwa riset yang melibatkan berbagai bidang ilmu
akan menghasilkan pengetahuan baru yang bermanfaat dan relevan dengan kebutuhan
masyarakat global saat ini.
Menurut Aktifis Gusdurian ini juga sedang terlibat dalam
project pengembangan profesi baru, yaitu rohaniwan klinis.
"Mohon doanya semua, semoga niat baik ini bisa kami
selesaikan dan bisa memberikan manfaat untuk ilmu kesehatan pada umumnya
keperawatan pada khususnya dan ilmu pengetahuan secara umum," ucapnya.
Project ini, dikerjakan dengan rekan sejawatnya yang tengah
menempuh studi di Islamic Studies and Christian-Muslim di Amerika, mereka
sedang mengembangkan program dan riset untuk membawa inovasi dalam bidang
ini.
Meskipun telah meraih gelar guru besar, Prof Yaya menegaskan
bahwa pengembangan ilmu pengetahuan tidak hanya tugas guru besar, tetapi merupakan
tanggung jawab seluruh civitas akademika.
Ia mendorong kaderisasi dosen-dosen muda dengan semangat dan
inovasi yang kreatif dalam mengembangkan bidang ilmunya masing-masing.
Menurutnya, pemimpin yang baik adalah yang mampu melahirkan pemimpin yang lebih
baik.
Prof Yaya juga berbagi perjalanan panjangnya dalam mencapai
gelar guru besar. Proses yang dimulai sejak tahun 2017, dan sempat tertunda
karena berbagai keterbatasan.
Namun, dengan dukungan dari pihak universitas dan kemampuan
untuk mengatur prioritas, akhirnya pada akhir 2022, ia berhasil mengajukan dan
melewati proses review hingga akhirnya meraih gelar guru besar dengan segala
kerja keras dan doa.
Prestasi ini tidak lepas dari dukungan keluarga dan
keyakinan bahwa setiap hidup adalah pilihan. Prof Dr Nur Hidayah berharap
capaiannya ini bisa membawa manfaat bagi ilmu pengetahuan, khususnya di bidang
keperawatan dan kesehatan, serta memberikan kontribusi positif bagi kemajuan
bangsa.(UINAM)